Penyakit yang paling banyak menghinggapi mental manusia sehingga dapat menarik dirinya dari ketinggian sebagai makhluk spiritual menuju pada kerendahan adalah memiliki kesombongan diri. Ya, kesombongan ini sangat dekat dengan kehidupan kita dan benihnya seringkali muncul tanpa kita sadari. Kesombongan dapat muncul kerana adanya ego pribadi yang berlebihan, adanya kebanggaan diri yang berlebihan, adanya rasa percaya diri yangberlebihan. Dengan demikian manusia yang dapat mengendalikan diri dari kesombongan bermakna ia telah mengendalikan ego pribadinya. ego dapat meningkatkan kualiti mental menjadi lebih bernilai tinggi.
Memang dalam diri setiap manusia sudah memiliki ego pribadi. Dalam aturan yang wajar, ego pribadi ini menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri "self-esteem" dan memiliki kepercayaan diri " self-confidence'. Keduanya merupakan faktor positif dalam meningkatkan kualiti pribadi setiap individu menjadi lebih tinggi. Namun, kalau keduanya berlebihan dalam diri kita, itu akan berubah menjadi kebanggaan "pride" yang sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara kebangaan dan kesombongan ini sangat tipis sekali. Ketika berubah menjadi kesombongan, maka akan melahirkan ego pribadi yang merugikan.
Manusia pada awalnya adalah makhluk spiritual murni yang berada dalam kutub diri sejati yang terbebas dari segala macam pengaruh material, status sosial, dan pengaruh lainnya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupannya, manusia kemudian mengenal material, status sosial, harga diri yang dapat mengarahkannya kepada ego pribadi.
Ketika manusia memiliki ego pribadi yang berlebihan, ini merupakan akar masalah yang melahirkan kesombongan, keserakahan, rakus, iri, dengki, tidak senang melihat kejayaan orang lain dan berbagai sifat negatif lainnya.
Mengendalikan ego pribadi bermaksud berusaha meningkatkan kualiti mental dan pribadi kita menuju standar lebih tinggi. Mengendalikan ego pribadi dalam batas yang wajar, dapat memberikan nilai positif kedalam diri setiap individu, sehingga menghasilkan perilaku yang positif pula.
Bagaimana agar kita dapat mengendalikan ego pribadi dalam diri tidak muncul berlebihan dalam kehidupan? Bagaimana mengarahkan kebanggaan diri tidak sampai pada kesombongan yang menjadi sifat negatif yang merugikan?.
Beberapa sikap dibawah ini dapat menjadi pertimbangan bagi setiap orang untuk dapat mengendalikan ego pribadinya agar tidak muncul secara berlebihan:
* Mengubah pusat orientasi hidup dengan banyak memikirkan orang lain
* Mengembangkan sikap ikhlas menolong orang lain
* Memiliki kesediaan hati untuk membantu orang yang kesusahan
* Mengembangkan sikap empati terhadap orang lain
* Bersedia memberikan bantuan dengan keikhlasan
* Kerendahan hati untuk berbagi dengan sesama
* Banyak menanamkan kebaikan dalam hidup
Mungkin terasa sulit pada awalnya untuk membiasakan diri melakukan hal-hal positif tersebut diatas, kerana besarnya daya tarik gravitasi ego pribadi dalam diri setiap manusia. Tidak mudah memang melakukannya, kerana besarnya gaya tarik internal dari nafsu dalam diri kita.
Disini diperlukan kesedaran hati dan jiwa manusia untuk dapat kembali menempatkan posisi dirinya pada kutub diri sejati atau kembali dalam kemurnian suara hati. Diperlukan kesedaran manusia untuk memahami dimana posisi dirinya dalam kehidupan ini. Memahami bahwa dirinya adalah sebagai "abdi" atau sebagai " hamba" dari Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan.
Kesedaran seperti ini akan menjadikan kita lebih mudah membebaskan diri dari kekuatan pengaruh material dan berbagai simbol2 duniawi lainnya, membebaskan dari pengaruh nafsu keinginan berlebihan dalam diri kita. Hal inilah yang dapat mendorong manusia mengendalikan ego pribadinya. Kerana kita akan menyedari bahawa sesungguhnya kita hanyalah kecil dihadapan Allah. Kita akan menyedari bahawa hidup ini adalah milik Allah. Menyedari bahawa semua yang melekat dalam diri kita, berbagai gelar, pangkat, jabatan, harta kekayaan, sifatnya sementara dan akan menjadi milik Allah. Menyedari bahawa tujuan tertinggi kehidupan adalah kembali kepada Allah SWT.
Memang dalam diri setiap manusia sudah memiliki ego pribadi. Dalam aturan yang wajar, ego pribadi ini menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri "self-esteem" dan memiliki kepercayaan diri " self-confidence'. Keduanya merupakan faktor positif dalam meningkatkan kualiti pribadi setiap individu menjadi lebih tinggi. Namun, kalau keduanya berlebihan dalam diri kita, itu akan berubah menjadi kebanggaan "pride" yang sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara kebangaan dan kesombongan ini sangat tipis sekali. Ketika berubah menjadi kesombongan, maka akan melahirkan ego pribadi yang merugikan.
Manusia pada awalnya adalah makhluk spiritual murni yang berada dalam kutub diri sejati yang terbebas dari segala macam pengaruh material, status sosial, dan pengaruh lainnya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupannya, manusia kemudian mengenal material, status sosial, harga diri yang dapat mengarahkannya kepada ego pribadi.
Ketika manusia memiliki ego pribadi yang berlebihan, ini merupakan akar masalah yang melahirkan kesombongan, keserakahan, rakus, iri, dengki, tidak senang melihat kejayaan orang lain dan berbagai sifat negatif lainnya.
Mengendalikan ego pribadi bermaksud berusaha meningkatkan kualiti mental dan pribadi kita menuju standar lebih tinggi. Mengendalikan ego pribadi dalam batas yang wajar, dapat memberikan nilai positif kedalam diri setiap individu, sehingga menghasilkan perilaku yang positif pula.
Bagaimana agar kita dapat mengendalikan ego pribadi dalam diri tidak muncul berlebihan dalam kehidupan? Bagaimana mengarahkan kebanggaan diri tidak sampai pada kesombongan yang menjadi sifat negatif yang merugikan?.
Beberapa sikap dibawah ini dapat menjadi pertimbangan bagi setiap orang untuk dapat mengendalikan ego pribadinya agar tidak muncul secara berlebihan:
* Mengubah pusat orientasi hidup dengan banyak memikirkan orang lain
* Mengembangkan sikap ikhlas menolong orang lain
* Memiliki kesediaan hati untuk membantu orang yang kesusahan
* Mengembangkan sikap empati terhadap orang lain
* Bersedia memberikan bantuan dengan keikhlasan
* Kerendahan hati untuk berbagi dengan sesama
* Banyak menanamkan kebaikan dalam hidup
Mungkin terasa sulit pada awalnya untuk membiasakan diri melakukan hal-hal positif tersebut diatas, kerana besarnya daya tarik gravitasi ego pribadi dalam diri setiap manusia. Tidak mudah memang melakukannya, kerana besarnya gaya tarik internal dari nafsu dalam diri kita.
Disini diperlukan kesedaran hati dan jiwa manusia untuk dapat kembali menempatkan posisi dirinya pada kutub diri sejati atau kembali dalam kemurnian suara hati. Diperlukan kesedaran manusia untuk memahami dimana posisi dirinya dalam kehidupan ini. Memahami bahwa dirinya adalah sebagai "abdi" atau sebagai " hamba" dari Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan.
Kesedaran seperti ini akan menjadikan kita lebih mudah membebaskan diri dari kekuatan pengaruh material dan berbagai simbol2 duniawi lainnya, membebaskan dari pengaruh nafsu keinginan berlebihan dalam diri kita. Hal inilah yang dapat mendorong manusia mengendalikan ego pribadinya. Kerana kita akan menyedari bahawa sesungguhnya kita hanyalah kecil dihadapan Allah. Kita akan menyedari bahawa hidup ini adalah milik Allah. Menyedari bahawa semua yang melekat dalam diri kita, berbagai gelar, pangkat, jabatan, harta kekayaan, sifatnya sementara dan akan menjadi milik Allah. Menyedari bahawa tujuan tertinggi kehidupan adalah kembali kepada Allah SWT.